PERSIS SOLO
Persis Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Persis Solo adalah raksasa sepak bola Indonesia pada masa lalu, Persis pernah menjuarai kompetisi Perserikatan
sebanyak 7 kali, namun kejayaan itu hanya berlangsung hingga akhir
1940-an, karena setelah itu tim ini terdegradasi hingga Divisi 3. Baru
pada musim 2006 Persis berhasil menjadi runner up ketika bermain di Divisi Satu Liga Indonesia. Atas prestasi ini Persis promosi ke Divisi Utama pada musim kompetisi 2007-2008. Pada musim kompetisi 2011-2012 Persis Solo berlaga di Divisi Utama
PSSI tergabung kedalam grup 2 bersama PSIS Semarang, Persepar
Palangkaraya, Persikab Bandung, Persipasi Bekasi, PPSM Magelang, PSCS
Cilacap, PSS Sleman, Persik Kediri, PSIR Rembang.
Saat ini Persis bermarkas di Stadion Manahan,
yang memiliki kapasitas 35.000 penonton. Persis memiliki julukan
"Laskar Samber Nyawa". Persis memiliki suporter fanatik yang disebut Pasoepati(Pasukan Soeporter Paling Sejati).
SEJARAH PERSIS SOLO
Awal berdirinya masih bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB), yakni semacam perserikatan sepak bola yang berada di kota Solo. VVB adalah pelopor dunia sepak bola di Indonesia. Disebut pelopor dunia sepak bola karena VVB berdiri sebelum klub-klub sepak bola ada di Indonesia, bahkan sebelum adanya PSSI atau Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. VVB didirikan sejak tahun 1923 oleh Sastrosaksono dari Klub Mars dan R. Ng. Reksodiprojo dan Sutarman dari Klub Romeo.
Oleh bapak Soemokartiko, pada tahun 1928 nama Persis Solo atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo resmi dipakai untuk menggantikan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB).
Persis Solo adalah klub sepak bola yang berasal dari kota Solo, Jawa Tengah, Indonesia. Klub ini didirikan pada tahun 1923 oleh Sastrosaksono.
Saat ini klub Persis Solo berkandang di Stadion Manahan yang memiliki kapasitas hingga 35.000 penonton dan menjadikan Stadion Sriwedari sebagai pusat latihan tim.
Persis Solo mempunyai kelompok pendukung/suporter yang bernama Pasoepati (Pasukan Suporter Solo Sejati). Selama menjalani kompetisi perserikatan, klub Persis telah berhasil meraih juara sebanyak 7 kali.
Persis kembali hadir di kancah sepak bola Indonesia sejak tahun 2006, setelah sebelumnya bertahun-tahun lamanya Persis bak menjadi fosil karena terlalu lama mengendap di kompetisi amatir negeri ini.
Di musim kompetisi 2006/2007 menjadi puncak prestasi bagi Persis karena di musim itu Persis berhasil lolos promosi ke kompetisi liga kasta tertinggi Indonesia yakni level Divisi Utama.
Sayang, raihan positif itu tidak dibarengi dengan gelar juara Liga Divisi 1 karena Persis kalah atas Persebaya Surabaya di pertandingan final yang berlangsung di stadion Brawijaya, Kediri.
Pada pertengahan tahun 2011 ini, klub Persis Solo telah melakukan merger dengan klub Solo FC yang sebelumnya berkompetisi di Liga Primer Indonesia. Hasil dari merger dua klub ini, menjadikan klub Persis Solo berhasil meraih predikat sebagai klub profesional di Indonesia.
Prestasi Persis Solo :
- 1935 – Juara, menang atas PPVIM Jatinegara Jakarta
- 1936 – Juara, menang atas Persib Bandung
- 1937 – Runner-up, kalah dari Persib Bandung
- 1939 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta
- 1940 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta
- 1942 – Juara, menang atas Persebaya Surabaya
- 1943 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta
- 1948 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta
- 2006 – Runner-up, kalah dari Persebaya Surabaya
- 2012 - Peringkat 8 grup 2 divisi utama PSSI.
PEMAIN
PASOEPATHI
Pasoepati adalah nama sebuah kelompok
suporter sepak bola yang berasal dari kota Solo. Terbentuknya Pasoepati
tidak terlepas dengan kehadiran klub sepak bola Pelita Jaya yang pernah
berkandang di stadion Manahan tahun 2000 lalu.
Sembilan Februari 2000 lahirlah kelompok
suporter klub Pelita, bernama Pasukan Soeporter Pelita Sejati atau yang
disingkat dengan sebutan Pasoepati. Sinergi Pelita dan Pasoepati saat
itu menjadi gairah baru yang mempersatukan publik bola Solo dan
sekitarnya. Pasoepati adalah hasil akal budi seorang praktisi periklanan
Solo, Mayor Haristanto.
Ia mengambil prakarsa ketika tak ada
wong Solo berani jemput bola guna membangun organisasi suporter ketika
publik bola Solo terserang euforia karena tiba-tiba hadir tim elit Liga
Indonesia di kotanya.
Dengan menunggangi gairah warga Solo
yang meluap, dipadu sinergi cerdas dengan media massa lokal dan
nasional, Pasoepati meroket menjadi meteor di kancah persepakbolaan
nasional.
Dalam perjalanan Pasoepati yang kini
sudah berumur lebih dari 11 tahun ini, Pasoepati tercatat sudah
memberikan dukungannya kepada empat klub sepak bola yang pernah
bermarkas di kota Solo.
Diawali di tahun 2000 dengan kehadiran
klub Pelita Jaya yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya
Pasoepati. Di tahun 2003, hengkangnya Pelita dari kota Solo kemudian
digantikan oleh klub asal Jakarta Timur yang kemudian meleburkan namanya
sebagai Persijatim Solo FC.
Namun, nostalgia Pasoepati dengan
Persijatim ternyata hanya berlangsung selama 3 tahun. Dan di tahun 2006,
Pasoepati akhirnya mengikrarkan dirinya untuk mendukung klub sepak bola
asli daerah, Persis Solo, seiring juga prestasinya berpromosi ke Divisi
Utama.
Mengawali tahun 2011, digulirkannya
kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) dan juga lahirnya klub sepak bola
Solo FC, membuat Pasoepati turut serta menjadi suporter bagi klub Solo
FC yang berkompetisi di Liga Primer.
Namun, karena pada pertengahan tahun
2011 klub Solo FC melakukan merger dengan klub Persis Solo, maka
Pasoepati kini hanya menjadi suporter bagi satu-satunya klub sepak bola
asal kota bengawan, Persis Solo.
Jangan pernah bertanya tentang loyalitas
kepada Pasoepati. Meski harus dihadapkan dengan situasi klub
kebanggaannya Persis Solo ,yang saat ini terbilang minim sekali
prestasi, Pasoepati tetaplah menjadi suporter setia dan mempunyai
loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap klub yang didukungnya.
Meski lahir dan besar di kota Solo,
namun Pasoepati juga mendapatkan dukungan dari masyarakat luas di
kabupaten Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Salatiga dan
Wonogiri.
Dukungan luas dari berbagai daerah
menjadikan Pasoepati sebagai salah satu kelompok suporter terbesar di
Indonesia. Keberadaan Pasoepati telah berhasil menjadi wadah pemersatu
puluhan ribu warga Solo dan sekitarnya untuk bisa saling bersatu, saling
bahu-membahu mendukung sebuah klub sepak bola yang bisa membuat bangga
kota Solo tercinta. (adjiwae)
Berdiri :
Rabu Legi, 9 Februari 2000 di Griya Reka Grupe Mayor, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo.
Rabu Legi, 9 Februari 2000 di Griya Reka Grupe Mayor, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo.
Pencetus nama :
Suwarmin
Suwarmin
Bunda Pasoepati :
Kris Pujiatni, S.Psi
Kris Pujiatni, S.Psi
Pendiri :
Arno Suparno, Bambang Eko S, Bimo Putranto, Dencis, Deny Susanto, Donny, Dwi, Hariyanto, Iwan Budi Prasetyo, Maeda Daneswara, Mashadi “Peteâ€, Mayor Haristanto, Rio, Siswanto, Sukimo, Sukirno, Supriyadi “Atengâ€, Suwandi, Suwarmin, Tommy,Wawan.
Arno Suparno, Bambang Eko S, Bimo Putranto, Dencis, Deny Susanto, Donny, Dwi, Hariyanto, Iwan Budi Prasetyo, Maeda Daneswara, Mashadi “Peteâ€, Mayor Haristanto, Rio, Siswanto, Sukimo, Sukirno, Supriyadi “Atengâ€, Suwandi, Suwarmin, Tommy,Wawan.
STADION
MANAHAN SOLO

Stadion Manahan adalah nama sebuah
stadion yang berada di kota Solo, Jawa Tengah. Sejak diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tahun 1998 lalu, stadion Manahan kini telah
menapaki usianya yang ke-13 tahun.
.
Bangunan besar bercat putih yang
terletak di jalan Adi Sucipto tersebut, adalah salah satu bagian dari
fasilitas yang terdapat di kompleks Gelora Olah Raga Manahan.
.
Nama Manahan sendiri diambil dari nama
sebuah kelurahan yang berada di kecamatan Banjarsari, Surakarta. Di
kelurahan tersebut, stadion Manahan berdiri kokoh diantara bangunan
sekitarnya yang telah terisi dengan perumahan, sekolah, tempat ibadah,
ruang terbuka hijau dan jalan raya dengan deretan pohon cemara di
pinggirnya.
.
Stadion Manahan Surakarta adalah
persembahan dari yayasan Ibu Tien Soeharto. Pembangunannya dimulai sejak
tahun 1989 dengan menggunakan luas areal lahan sebesar 170.000 m2 dan
luas bangunan 33.300 m2. Butuh waktu 9 tahun lamanya untuk mengubah
sebuah lahan kosong menjadi bangunan kokoh stadion Manahan.
Dan tepat pada hari Sabtu tanggal 21
Februari 1998, akhirnya stadion Manahan diresmikan oleh Presiden
Republik Indonesia, Soeharto. Dalam pengelolaan stadion Manahan,
pemerintah kota Surakarta menyerahkannya kepada Yayasan Gelora
Surakarta.
Stadion Manahan merupakan salah satu
stadion berstandar Internasional yang ada di Indonesia. Selain memiliki
fasilitas tribun terbuka di sisi timur, selatan dan utara, stadion
Manahan juga dilengkapi dengan tribun tertutup (VIP) di sisi tribun
bagian barat, lengkap dengan kursi penonton.
Kapasitas di tribun stadion Manahan
mampu menampung jumlah penonton hingga mencapai 35.000 orang. Stadion
Manahan juga telah dilengkapi dengan empat menara lampu yang menunjang
untuk penyelenggaraan kegiatan olah raga pada malam hari.
Fasilitas lain yang menjadi satu dengan
bangunan stadion Manahan diantaranya track lintasan lari/atletik, lompat
jauh, tenis meja, latihan yudo, latihan tarung drajat, ruang kesehatan,
ruang sekretariat, ruang wartawan dan ruang konferensi pers.
Sedangkan di kompleks Gelora Manahan
sendiri, fasilitas olah raga yang tersedia malah terbilang lebih lengkap
dan beragam karena tersedia lapangan tenis, balap sepeda, bola voli,
basket, bulu tangkis, ruang tenis meja, ruang bilyard, 3 buah lapangan
sepak bola dan gedung olahraga (GOR).
Dilihat dari letak geografisnya,
keberadaan Stadion Manahan di kota Solo terbilang sangat strategis.
Berdiri megah di tengah-tengah pusat kota, berdekatan dengan bandar
udara, perhotelan, jalan raya dan pusat perbelanjaan menjadikan Stadion
Manahan sebagai salah satu tempat yang sangat representatif dalam
menggelar event-event olah raga berskala nasional maupun internasional.
(adjiwae)
Event olah raga yang pernah digelar di Stadion Manahan Solo :
1999 : Puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke XVI.
2000 : Home base pertandingan kandang klub Pelita Solo (sampai dengan tahun 2002).
2003 : Home base pertandingan kandang klub Persijatim Solo FC (sampai dengan tahun 2006).
2006 : Home base pertandingan kandang klub Persis Solo (sampai dengan sekarang).
2006 : Babak 8 besar dan Final Liga Indonesia 2005/2006.
2007 : Babak penyisihan grup Liga Champions Asia 2007 (Persik Kediri).
2007 : Pusat pelatihan timnas Indonesia jelang Piala Asia 2007.
2008 : Babak 8 besar Liga Indonesia 2007/2008.
2009 : Pembukaan Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah (PORPROV JATENG) 2009.
2010 : Babak semifinal dan final Liga Divisi Utama 2009/2010.
2010 : Babak final Piala Indonesia 2010.
2010 : Tuan Rumah Piala AFF U-16.
2011 : Pembukaan kompetisi Liga Primer Indonesia 2011.
2011 : Home base pertandingan kandang klub Solo FC.
2011 : Babak semifinal dan final Liga Divisi Utama 2010/2011.
2011 : Pusat pelatihan dan uji coba Internasional timnas Indonesia jelang PPD 2014.
1999 : Puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke XVI.
2000 : Home base pertandingan kandang klub Pelita Solo (sampai dengan tahun 2002).
2003 : Home base pertandingan kandang klub Persijatim Solo FC (sampai dengan tahun 2006).
2006 : Home base pertandingan kandang klub Persis Solo (sampai dengan sekarang).
2006 : Babak 8 besar dan Final Liga Indonesia 2005/2006.
2007 : Babak penyisihan grup Liga Champions Asia 2007 (Persik Kediri).
2007 : Pusat pelatihan timnas Indonesia jelang Piala Asia 2007.
2008 : Babak 8 besar Liga Indonesia 2007/2008.
2009 : Pembukaan Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah (PORPROV JATENG) 2009.
2010 : Babak semifinal dan final Liga Divisi Utama 2009/2010.
2010 : Babak final Piala Indonesia 2010.
2010 : Tuan Rumah Piala AFF U-16.
2011 : Pembukaan kompetisi Liga Primer Indonesia 2011.
2011 : Home base pertandingan kandang klub Solo FC.
2011 : Babak semifinal dan final Liga Divisi Utama 2010/2011.
2011 : Pusat pelatihan dan uji coba Internasional timnas Indonesia jelang PPD 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar